MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Di tengah keberagaman budaya, suku, ras dan agama yang ada di Indonesia, sikap diskriminasi terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) menjadi tantangan serius.
Kenapa? Hal tersebut dapat mengancam persatuan bangsa, di mana peluang untuk terjadinya diskriminasi sangatlah besar di tengah masyarakat Indonesia.
Diskriminasi terjadi karena tidak bisa masyarakatnya tidak bisa memahami serta menerima perbedaan yang ada.
Hidup tanpa diskriminasi menjadi hak asasi setiap manusia. Namun, terkadang diskriminasi bisa ditemui pada kaum atau pihak tertentu mulai dari anak sekolah sampai orang dewasa.
Akibatnya kehidupan masyarakat menjadi kurang harmonis, dan tidak aman. Perilaku demikian harus dihindari agar tidak mengakibatkan perpecahan bagi sesama masyarakat.
Simak sikap yang harus dikembangkan untuk menghindari diskriminasi terhadap isu SARA. Hal ini penting bagi setiap individu untuk memahami cara menghindari sikap tersebut demi menjaga keharmonisan dalam masyarakat.
• Pentingnya Kesadaran dan Edukasi
Langkah pertama dalam menghindari sikap diskriminasi adalah meningkatkan kesadaran akan keberagaman.
Edukasi tentang nilai-nilai toleransi dan saling menghormati harus ditanamkan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Dengan memahami latar belakang budaya dan agama yang berbeda, kita dapat mengurangi prasangka dan stereotip negatif yang sering kali menjadi pemicu konflik.
• Membangun Empati
Empati adalah kunci dalam menciptakan hubungan yang harmonis antarindividu.
Dengan berusaha memahami perasaan dan pengalaman orang lain, kita dapat melihat dunia dari sudut pandang mereka.
Hal ini tidak hanya membantu mencegah tindakan diskriminatif tetapi juga memperkuat ikatan sosial di antara kita.
Kegiatan seperti program pertukaran pelajar dapat menjadi sarana efektif untuk membangun empati.
• Menyebarkan Nilai-Nilai Persatuan
Setiap individu memiliki peran dalam menyebarkan nilai-nilai persatuan dengan berbagai cara menarik.
Media sosial misalnya, bisa menjadi alat yang kuat untuk mempromosikan pesan-pesan positif tentang toleransi dan kerukunan.
Dengan berbagi konten yang mendukung persatuan dan menolak diskriminasi, kita dapat menjangkau lebih banyak orang dan menciptakan sikap atau tindakan yang positif.
• Peran Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah juga memiliki tanggung jawab dalam menciptakan kebijakan yang mendukung persatuan bangsa.
Penegakan hukum terhadap tindakan diskriminatif serta penyediaan platform bagi dialog antaragama dan antarsuku sangat penting.
Masyarakat harus aktif terlibat dalam kegiatan yang mempromosikan kerukunan, seperti melestarikan budaya atau mengadakan acara komunitas yang positif.
Menghindari sikap diskriminasi terhadap SARA adalah tanggung jawab bersama.
Dengan meningkatkan kesadaran, membangun empati, menyebarkan nilai-nilai persatuan, serta melibatkan pemerintah dan masyarakat.
Kita dapat mempertahankan keutuhan Indonesia yang kaya akan keberagaman.
Mari bersama jaga harmoni keberagaman demi masa depan bangsa yang kuat dan bersatu.
Penulis: Claudia Vinny Selan