Anak bukan sekedar pelita dalam rumah tangga, tetapi juga menjadi tumpuan masa depan bangsa. Anak merupakan penerus generasi bangsa. Bangsa ini akan besar jika memiliki sikap besar untuk melindungi anak sebagai generasi penerus bangsa.
Salah satu ancaman yang dapat merusak cara pandang dan nilai anak adalah ideology kekerasan dan radikalisme. Secara sistematik kelompok radikal mengincar anak sejak usia dini hingga remaja. Anak menjadi korban doktrin kekerasan bahkan dilibatkan dalam aksi terorisme. Mari lindungi anak dengan memperkuat peran keluarga dan pendidikan damai dan toleran sejak usia dini
Waktu semakin terus berputar dan terus juga menghasilkan pengalaman sebagai bekal kita menuju waktu yang akan segera datang. Dalam perjalanan hidup, bukan hanya guru di sekolah atau dosen di kampus saja yang bisa disebut guru dan memberikan pengajaran yang baik, akan tetapi bisa juga dari lingkungan atau juga pengalaman. Dari sinilah kita bisa mendapat banyak perumpamaan dan petunjuk baru karena tak lain pengalaman memberikan pelajaran secara langsung bisa dipraktikkan. Untuk meneruskan kebebasan negara dan hak, kita perlu tenaga dan dorongan dari individu yang ada di suatu negara tersebut. Tidak lain bahwa yang akan meneruskan langkah-langkah negara kita tercinta adalah anak keturunan kita, anak saudara kita, yang tak lain adalah anak-anak penerus bangsa.
Mengapa disebut dengan penerus bangsa? Apakah bangsa kita kurang dalam kebebasan atau tokoh-tokoh? Kita sangat menghargai tokoh-tokoh juga pahlawan kita, ilmuan, guru, dll. Tetapi kita juga membutuhkan generasi yang dapat mengolah teknologi yang sudah modern ini lebih canggih lagi. Untuk mempersiapkan generasi yang mampu merubah dan meningkatkan teknologi, akhlak, dan menciptakan sejarah besar, kita tidak mungkin hanya sekedar menemani anak-anak kita dalam kesehariannya saja, bukan hanya mengajarkan ia cara makan, minum, dan ilmu lainnya ketika mereka kecil tetapi dengan terus menjaga kejernihan akal juga pemikiran serta ketelitian mereka. Sebagai orang tua atau kakak mereka, kita tidak hanya tinggal diam saja melainkan menjaga agar pola fikir mereka tidak dirasuki aliran-aliran, pemikiran, pendapat atau program yang salah. Salah disini bermaksud apa yang mereka olah di fikiran mereka tidak mengandung unsur-unsur pemikiran radikal, atau keras bahkan bebas. Selaku orang tua kita tidak hanya memperhatikan pola fikir mereka atau mengajarkan mereka secara langsung di rumah.
Mungkin kita bisa menaruh faham-faham positif kepada mereka, tetapi jangan lupa bahwa mereka tidak selamanya akan mendengarkan perkataan kita saja. Ada jutaan ribuan orang yang mereka temui di lingkungan mereka, dan yang akan menjadi teman mereka, kerabat, saudara, guru, dll. Maka tidak bisa dipungkiri bahwa yang akan lebih mempengaruhi mereka adalah lingkungan. Menurut ilmu social, keluarga dan lingkungan sangat berperan penting dalam pembentukkan karakter seseorang karena disanalah mereka bertatap wajah plus mengasah kemampuan, dua hal ini ibarat jalan awal menuju tujuan atau perjuangan mereka nanti. Jika bukan lingkungan dan keluarga, siapa lagi yang akan mengantar mereka sampai pada tujuan mereka, tak dapat dipungkiri manusia itu makhluk social yang tak akan berhasil dengan sendirian saja. Maka yang harus dilakukan orang tua adalah menyekolahkan anak mereka dengan lingkungan yang minim masuknya faham-faham liberal, serta menyesatkan akhlak dan sopan santun mereka. Jangan sampai mereka nyaman dengan lingkungan yang buruk. Usahakan anda sangat memperhatikan lingkungan anak, dimana mereka berjalan, dengan siapa, tapi jangan terlalu mengekang mereka cukup memantau saja dan terus antisipasi.
Selanjutnya tanamkan sejak dini tentang kejujuran dan usaha. Setiap anak akan lebih nyaman dengan tidak terlalu dikekang, karenanya mereka lebih cenderung jujur dengan kondisi mereka. Usaha, jangan sampai mereka terlalu mengandalkan orang lain dimana setiap usaha itu berlaku untuk sebuah proses menuju tujuan belajar mereka. Dan jangan lupa tanamkan prinsip yang memotivasi mereka, curhat atau berikan mereka nasihat agar mereka tak hanya menganggap anda hanya sekedar mencari nafkah saja, buat mereka mau terbuka dan mau bercerita tentang pelajaran ataupun keseharian dalam kelas. Biasanya didalam dunia pendidikan yang membuat seseorang cepat terbawa arus adalah faham-faham radikal masuk dalam dunia pendidikan dan mendoktrin mereka secara perlahan.
Sebagai orang tua anda juga menjaga keutuhan rumah tangga anda dengan baik, dalam kondisi yang senyaman mungkin. Tiada tempat lebih nyaman untuk anak berlingung selain orang tuanya atau keluarganya sendiri. Disinilah ia hadir sebagai saksi tentang pengorbanan dan kekuatan keluarga itu sendiri. Jika esok ia lemah, pastinya keretakkan akan membaur dalam suatu luka yang akan terus diingat sampai kapanpun. Keluarga adalah genggaman tererat yang dibutuhkan anak dalam membuat dirinya percaya diri ketika menghadapi zona bebas. Berikan kesan sebaik mungkin meskipun admin juga tau kalua di dalam sebuah rumah tangga pastinya akan tetap ada masalah yang mampir tapi jadikan itu perbaikan keluarga untuk semakin solid dan sakinah.
Banyak kasus mengenai permasalahan-permasalahan di lingkungan maupun keluarga yang sangat mempengaruhi proses pertumbuhan atau pembelajaran seseorang yang dengannya kita harus terus perbaiki. Saat ketidaknyamanan itu hadir ditengah-tengah keluarga ketika dirasakan oleh anak brokenhome misalnya maka semua media pembelajaran yang ia inginkanpun bisa saja membuatnya pesimis dalam menghadapi kesehariannya. Lingkungan, tempat ia berjalan setiap mencapai tujuan dan berbagi namun ketika bermasalah, sulit untuknya meneruskan langkahnya berproses dalam meningkatkan kualitas hidupnya, toh tempatnya bersaing justru memusuhinya?
Oleh karenanya, sebagai orang tua, perbaikilah semua kondisi senyaman mungkin dan tanamkan keteguhan, kedisiplinan, kejujuran, tanggung jawab, serta kekuatan pada anak-anak anda agar sekuat apapun badai radikal yang masuk menggoyahkan, prinsip anakmu tetap tertancap kuat. Toleran dalam keseharian adalah salah satu cara mendamaikan generasi penerus kita yang akan datang.
Dalam ilmu biology kita juga pernah mempelajari factor gen, dengannya lahirlah pembentukan karakter bawaan, perihal fisik, yang menurun pada anak. Anak yang cerdas dan sehat dalam berfikir tak mungkin hanya disulap begitu saja, tetapi melalui proses muhasabah diri yakni kita sebagai penduduk modern di zaman yang sudah serba canggih ini. Cermin, ambillah pelajaran darinya. Cobalah bercermin setiap pagi, pastinya yang akan muncul didepan cermin adalah wujud anda sendiri, bukan orang lain. Begitulah anda perkirakan dengan anak anda nantinya. Khususnya untuk anda yang masih belum punya keturunan, jangan putus asa dengan mendapatkan keturunan yang berkualitas akal maupun perilaku. Gunakanlah cermin tadi yang sudah admin jelaskan bahwa setiap yang ada pada diri kita, itulah yang akan diikuti anak kita nantinya. Akal yang sehat akan melahirkan akal yang sehat juga. Perilaku yang baik akan melahirkan yang sama, yang baik akan membawa sesuatu yang baik, dan yang buruk pasti juga membawa sesuatu yang buruk. Maka dengan adanya diri kita, adalah perbaikan dan produksi termandiri.
Jadilah yang baik agar anak anda nantinya juga baik dan sanggup meneruskan tanah air yang berkembang menjadi maju, dan memproduksi damai yang dapat dirasakan setiap yang ada di lingkungannya. Baiklah, semoga bermanfaat.