MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Sebelum memasuki era digital seperti sekarang, dunia maya hanya sebatas beberapa sosmed yang sering digunakan untuk berkomentar, berkirim pesan, dan melihat aktivitas masing-masing orang.
Namun di era sekarang, rata-rata aplikasi menyediakan fitur chat sampai bertukar informasi mulai dari pribadi hingga kelompok dan tak jarang saling berkomentar. Apalagi semenjak tranding aplikasi TikTok, semua orang yang menggunakan aplikasi tersebut bisa saling berkomentar melalui postingan masing-masing.
Tapi tahukah Sobat Damai, hal ini justru dapat memicu banyaknya perbedaan pendapat dari berbagai komentar tersebut salah satunya mulai dari saling menyalahkan yang bisa berujung pertikaian.
Konflik yang ada menjadi tersebar dan bisa dibaca orang banyak bahkan seluruh dunia, dan masih banyak lagi.
Dampak real lainnya adalah pertama, diviralkan. Kita tidak tahu isi hati orang lain, dan bisa jadi pengguna yang terluka karena postingan atau komentar terhadap satu postingan justru membalas dengan memviralkan dan akhirnya keburukan yang diperbuat sendiri membuat nama baik di sosial media dan dunia nyata menjadi buruk.
Kedua, Otomatis unfollow. Jika kita adalah seorang konten creator, akan ada followers yang sudah tidak lagi menyukai kita dan otomatis tidak mengikuti kita lagi setelah melihat tindakan kita terhadap orang lain.
Ketiga, dinilai berkarakter jelek. Secara sepihakkalau orang di sosmed bertemu dengan kita, 70% penilaian mereka sama dengan yang mereka lihat di sosial media.
Mungkin tidak semua orang, tapi kita tahu bersama dan tak bisa dipungkiri kalau setiap orang Indonesia sekarang menilai keseluruhan pribadi kita dari apa yang mereka lihat melalui sosial media.
Jadi, bagaimana cara meminimalisir kondisi seperti di atas? Menurut mimin coba Sobat Damai ikuti beberapa langkah berikut:
1 . Komentar jangan julid atau menyalahkan
Tanpa disadari, banyak dari kita menemukan kolom komentar beberapa orang terlibat pertikaian berawal dari sebuah komentar yang kurang enak dibaca netizen lain.
Ada baiknya sobat mengomentari hal positif di postingan pemilik akun agar lebih bisa menyenangkan dibaca oleh banyak orang, karena tanpa disadari setiap komentar positif yang sobat kirim memancing komentar yang baik juga.
Tak sedikit netizen ingin mengetik hal yang buruk tetapi ketika melihat komentar positif, mereka juga tidak jadi menghujat tetapi justru memilih melontarkan kata-kata semangat dan motivasi. Benarkan kalau kebaikan itu dimulai dari diri sendiri?
2 . Menasihati di jalur pribadi
Banyak juga kan postingan-postingan yang nyeleneh ataupun merugikan banyak orang mulai dari saling memfitnah sampai menyebarkan hoax?
Nah daripada teman-teman menasihati dengan kata-kata kasar atau bahkan perkataan baik sekalipun di kolom komentar, cobalah menggunakan fitur chat pribadi yaitu bisa melalui DM, inbox atau chat jika punya nomor si pemilik akun.
Kirim screenshoot postingan atau konten mana yang dimaksud, dan utarakan saat itu juga kekhawatiran maupun kritikan terhadap postingan atau pandangan pemilik akun terhadap apa yang bertentangan dengan dasar hukum, pelanggaran dan apapun yang mengganjal.
Dengan diutarakan pada tempatnya, saran, masukan dan kritikan yang dikirimkan bisa lebih dihargai dan tidak perlu merusak nama baik Sobat Damai selaku orang yang ingin menasihati orang lain.
3 . Jangan ada kata tidak layak atau kasar
Selayaknya Sobat Damai yang juga ingin dikomentari positif oleh followers ataupun netizen, begitu juga pemegang akun lain. Kalau ingin didengar, maka sebaiknya gunakanlah pemilihan kata yang baik dan benar.
Santai dengan bahasa yang dimengerti dan tetap sopan, sobat bisa menyortir perkataan itu dengan menanyakan kepada diri sendiri apakah mengirim komentar seperti itu baik dibaca ataukah tidak. Jka tidak maka sebaiknya diurungkan.
Bukankah kata-kata adalah cerminan hati? Apa salahnya berkomentar atau membagi hal positif? Kalau tidak membagikan hal positif, setidaknya jangan kirim komentar yang tidak enak dibaca.
Kalau masih ada teman-teman dari Sobat Damai yang sering komentar julid atau termasuk dari beberapa poin di atas, jangan lupa share link Duta Damai Sulut yaa.
Kira-kira apa lagi yaa caranya selain tiga poin di atas? Kalau sobat tahu jangan lupa komen yaa! Salam Damai.
Penulis: Fitraini Hadju
Editor: Maher Kambey