MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI merilis data serangan terorisme di Indonesia dari tahun 2018 hingga 2022 di akun Instagram @bnptri.
Data dari I-Khub BNPT Counter Terorism dan Violent Extremism tersebut menunjukkan tren penurunan secara signifikan, dari semula 19 kasus pada tahun 2018, menurun menjadi 11 kasus pada tahun 2019.
Angka 11 kasus tersebut masih bertahan pada tahun 2020 dan kemudian kembali menurun di tahun 2021 menjadi 6 kasus serta 2 kasus di tahun 2022 dengan total keseluruhan mencapai 49 kasus.
Dalam unggahan tersebut Kepala BNPT RI, Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel, mengatakan bahwa situasi ini sesungguhnya adalah keadaan yang terlihat dan muncul di permukaan.
Dirinya mengimbau kepada seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada dan tetap menjaga Indonesia dari segala bentuk kekerasan dalam mewujudkan perdamaian.
Sementara, Ketua Duta Damai Sulawesi Utara (DD Sulut) Claudia Vinny Selan, menyebutkan bahwa BNPT perlu mendapatkan apresiasi atas kinerjanya selama ini utamanya dalam hal pencegahan aksi teror.
“Bukanlah hal mudah untuk mencegah serangan terorisme di tengah gencarnya teknologi digital dan media sosial yang menjadi ruang relasi sosial virtual bagi masyarakat,” ungkap Clau, sapaan akrabnya.
“Duta Damai Dunia Maya yang dibentuk sebagai partner BNPT RI dalam bidang pencegahan, juga terus berupaya dalam menangkal paham radikalisme dan terorisme di media sosial,” ujarnya di Manado, Jumat (7/7/2023).
Claudia menambahkan, dengan berkurangnya serangan terorisme dari 2018-2022 kiranya tidak membuat masyarakat santai dan merasa aman.
“Mari perkuat persatuan dan kesatuan yang berasaskan pada ideologi negara kita Pancasila dan terus gencar menyebarkan pesan-pesan perdamaian lewat media sosial untuk satu tujuan, Indonesia harmoni,” tandas Claudia.
Pewarta: Maher Kambey
Editor: Maher Kambey