MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Hai sobat Damai, pasti sudah tahu kan soal Komando Pasukan Khusus atau yang biasa disingkat Kopassus?
Pasukan yang identik dengan baret merah ini merupakan bagian dari komando utama tempur TNI AD dengan kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak tepat, pengintaian, dan anti teror.
Nah tahu nggak, ternyata pasukan ini dicetuskan oleh perwira militer asal Manado yakni Kolonel Alex Evert Kawilarang.
Saat itu, Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Teritorium (Kesko TT) III/Siliwangi pada tanggal 16 April 1952 yang menjadi cikal bakal berdirinya korps baret merah.
Pembentukkan tersebut berangkat dari keinginan Kawilarang untuk menciptakan prajurit komando yang mampu bergerak cepat dan tangkas di semua medan.
Dalam mewujudkan hal itu, maka direkrutlah Mochammad Idjon Djanbi untuk melatih para calon prajurit tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pasukan elit ini sempat beberapa kali berganti nama. Pada tanggal 18 Maret 1953, Kesko TT III/Siliwangi berganti nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).
Kemudian di tahun 1959 berubah nama menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD dengan salah satu tokoh legendaris di satuan ini ialah Sarwo Edhie Wibowo.
Pada tanggal 12 Desember 1966 RPKAD berubah nama menjadi Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD). Tanggal 17 Februari 1971, kembali berganti nama menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha).
Dikarenakan reorganisasi di internal ABRI, sejak tanggal 26 Desember 1986 Kopassandha berubah nama menjadi Komando Pasukan Khusus atau yang lebih dikenal dengan nama Kopassus sampai sekarang.
Dalam keikut sertaannya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Kopassus telah terbukti mampu tugas-tugas berat seperti operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera dan masih banyak lagi.
Untuk menjadi bagian dari kesatuan ini, para prajurit TNI AD harus melalui serangkaian seleksi yang tidak mudah.
Setelah lulus maka para siswa komando akan dikirim ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung, Jawa Barat.
Selama berada di tempat ini, para siswa komando akan mengikuti proses penggodokan fisik dan mental yang sangat keras selama 7 bulan.
Kopassus menjadi kebanggaan Indonesia atas banyaknya prestasi dan pencapaian yang telah diperoleh selama 71 tahun pasukan ini mengabdi untuk ibu pertiwi. Kopassus merupakan pasukan elit terbaik ketiga di dunia.
Hal tersebut membuat orang Indonesia bangga dengan TNI terutama satuan baret merah, sehingga banyak orang ingin menjadi bagian di dalamnya. Selain itu, sejumlah nama besar di Indonesia tercatat pernah mengabdi di Kopassus.
Luhut Binsar Panjaitan, Andika Perkasa, Sutiyoso, A.M. Hendropriyono, Agum Gumelar, dan Prabowo Subianto merupakan tokoh Indonesia yang pernah menjadi bagian dari Kopassus.
Selama 71 tahun terakhir, Kopassus telah sangat berjasa dalam menjaga kedaulatan dan tegaknya NKRI dari berbagai spektrum ancaman.
Dirgahayu Kopassus ke 71! Semoga semakin jaya dan semakin berprestasi. Doa kami rakyat Indonesia selalu mengiringi perjuangan kalian. Komando!
Penulis: Maher Kambey
Editor: Maher Kambey