MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Halo Sobat Damai, sudah makan ikan hari ini? Tahu kan kalo di setiap manfaat ikan dan pangan dari laut yang kita konsumsi ada peran penting para Nelayan. Untuk itu di Indonesia ada namanya Hari Nelayan Nasional yang jatuh pada tanggal 6 April.
Hari Nelayan Nasional di Indonesia sendiri sudah ditetapkan sejak pemerintahan Presiden Soekarno loh, tepatnya tahun 1961.
Mengutip buku Upacara Melabuh di Palabuhanratu terbitan Kemendikbud, menjelaskan masyarakat nelayan Palabuhanratu di Sukabumi merayakan hari istimewa tersebut dengan berbagai kegiatan.
Kegiatan tersebut seperti khitanan massal dan pagelaran kesenian serta hiburan antara tanggal 6-10 April yang dikenal dengan nama upacara melabuh.
Mengapa peringatan Hari Nelayan ditetapkan? Ini dikarenakan besarnya jasa para nelayan untuk Indonesia dalam menyokong bahan pangan dari laut, mengingat luasnya bentangan wilayah perairan negara ini.
Sayangnya, meski tanggal 6 April telah ditetapkan sebagai Hari Nelayan Nasional sebagai bentuk apresiasi terhadap nelayan, namun sebagian besar nelayan masih jauh dari sejahtera secara ekonomi dan banyak yang justru kesulitan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ada sebanyak 5,08 juta orang nelayan yang tersebar di seluruh Indonesia pada 2020.
Sementara itu, menurut hasil riset dan penelitian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) salah satu permasalahan nelayan di Indonesia adalah krisis iklim.
Krisis iklim membuat nelayan di berbagai wilayah di Indonesia sangat terdampak karena aktivitas menangkap ikan di laut sangat bergantung akan cuaca yang bersahabat. Krisis iklim juga telah menyebabkan kematian nelayan di perairan Indonesia terus mengalami peningkatan.
WALHI mencatat pada tahun 2020, jumlah nelayan yang meninggal di laut tercatat sebanyak 251 orang. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang jumlahnya hanya 86 orang.
Selain krisis iklim, WALHI juga mengungkap bahwa Ekspansi industri ekstraktif di wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil. Juga menjadi permasalahan yang turut memperburuk kehidupan sosial dan ekonomi nelayan di Indonesia.
Belum lagi, masalah lain yang juga kerap dihadapi nelayan,yakni penggunaan alat tangkap ikan masih menjadi dilema, seperti penggunaan pukat harimau yang dapat membahayakan ekosistem laut, sementara alternatif alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan belum bisa diakses para nelayan secara merata.
Terlepas dari setiap permasalahan yang dihadapi nelayan, kita sebagai generasi penerus bangsa harusnya menghargai besarnya peran dari para Nelayan ini, mungkin bisa dimulai dengan cara yang paling simple seperti makan ikan dan habiskan.
Tanpa nelayan, kita akan kesulitan mendapatkan pangan laut dan tidak bisa menikmati manfaat nutrisi dan gizinya, tanpa nelayan, potensi laut Indonesia tidak akan pernah bisa digali dan dimaksimalkan.
Akhir kata, Selamat Hari Nelayan Nasional untuk semua nelayan di pelosok negeri.
Penulis: Maher Kambey
Editor: Ian Langkai