MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Sobat Damai, masih dengan semangat Pancasila yang setiap tanggal 1 Juni diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pancasila merupakan dasar negara memiliki peran penting sebagai filosofi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Nilai-nilai filosofis yang terkandung dalam Pancasila mendasari peraturan hukum yang berlaku di Indonesia.
Dalam konteks filosofi, Pancasila juga menjadi jiwa bangsa Indonesia. Hal ini dikarenakan Pancasila memberikan ciri khas dan pembeda bagi bangasa Indonesia dengan bangsa lainnya serta menjadi identitas dan jiwa bangsa yang berfungsi untuk menjaga nilai-nilai etika & kehidupan bangsa Indonesia.
Sobat Damai, dewasa ini netizen Indonesia dicap sebagai warga digital yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara, mengacu pada Digital Civility Index (DCI).
Sama seperti di mana pun di dunia, ada berbagai macam pengguna media sosial di Indonesia dengan beragam sikap dan perilaku.
Beberapa netizen mungkin tidak sopan dalam berkomunikasi, sementara yang lain tetap menjaga etika dan sopan santun dalam interaksi daring.
Penting bagi kita semua untuk memahami bahwa setiap individu bertanggung jawab atas tindakan dan perilaku mereka sendiri di media sosial.
Kita harus saling menghormati, memperlakukan orang lain dengan baik, dan berusaha untuk menjaga diskusi yang sehat dan konstruktif.
Sobat Damai, yang menjadi permasalahan utama netizen Indonesia adalah pada etika bermedia sosial.
Etika bermedia sosial merupakan prinsip/norma yang mengatur perilaku pengguna dalam berinteraksi dan berkomunikasi pada platform media sosial.
Jika dilihat dengan seksama, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi solusi apabila diterapkan atau diimplementasikan netizen Indonesia.
Dalam konteks Pancasila, terdapat beberapa acuan etika yang dapat dimanfaatkan dalam bermedia sosial.
Berikut ini poin penting mengenai etika bermedia sosial dengan acuan Pancasila:
- Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam bermedia sosial haruslah saling menghormati dan tidak menghina agama lain serta menghargai keragaman yang ada di Indonesia.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Bermedia sosial haruslah melibatkan kesadaran moral dalam berinteraksi dengan sesama manusia serta perlu menjaga keadilan, menghormati hak asasi dan menghindari ujaran kebencian maupun diskriminasi.
- Persatuan Indonesia
Netizen Indonesia perlu menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan menghindari konten-konten yang dapat memecah belah bangsa dan polarisasi.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Etika bermedia sosial juga melibatkan sikap bijaksana dalam menggunakan media sosial. Kita perlu mempertimbangkan dampak dari setiap tindakan dan konten yang diunggah. Hindari menyebarkan hoaks, berita bohong, atau konten negatif lainnya yang dapat merugikan orang lain.
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Etika bermedia sosial juga melibatkan sikap keadilan sosial. Kita perlu bekerja sama dan berdiskusi dengan orang lain untuk menciptakan keadilan sosial di media sosial. Hindari menyebarkan konten yang merugikan orang lain atau kelompok tertentu.
Sobat Damai, dengan menjadikan Pancasila sebagai acuan dalam bermedia sosial bisa membuat dunia maya netizen Indonesia lebih baik.
Penting untuk selalu diingat bahwa tindakan di dunia maya juga memiliki dampak di dunia nyata.
Oleh karena itu, mari menjaga dunia digital Indonesia agar dapat tercipta lingkungan yang positif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Penulis : Jovan Brando Kuemba