MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Akhir tahun 2022 hingga saat ini disrupsi pendidikan kembali muncul dengan hadirnya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Munculnya ChatGPT berbasis AI yang dibuat OpenAI, terus jadi perbincangan, termasuk di kalangan dunia pendidikan.
Fakta ini diperparah sejak Covid-19 merajalela, dunia teknologi digital dalam dunia pendidikan semakin masif digunakan, menjadikan pendidikan jarak jauh menjadi efektif.
Perubahan signifikan yang terjadi adalah munculnya kecerdasan buatan, yang telah menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar sehingga perkembangan teknologi saat ini telah mengubah banyak aspek kehidupan, salah satunya dunia pendidikan.
Kehadirannya dinilai menguntungkan untuk mengerjakan tugas atau ujian sekolah/kuliah, di karenakan aplikasi ChatGPT dapat menghasilkan teks hanya dengan mengajukan pertanyaan.
Nukan sekadar chatbot, tapi dapat menghasilkan artikel, ringkasan, dan esai, dalam hitungan detik.
Disisi lain, kehadiran AI meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. AI mampu memberikan pembelajaran secara personal dan sesuai kebutuhan peserta didik. Hadirnya AI pasti membawa dampak yang baik bagi penggunanya.
Kendati demikian, muncul kekhawatiran lain yaitu ketika penggunaan AI bisa memberi dampak yang negatif dan tidak baik bagi anak muda, misalnya kepercayaan yang berlebihan terhadap dan ketergantungan pada AI.
Dalam artikel ini kita akan membahas beberapa tips dan trik bagi anak muda dalam menghadapi dampak negatif dari AI, antara lain sebagai berikut:
1. Latih critical thinking
Kehadiran AI membawa penggunanya memiliki kepercayaan berlebihan terhadap kecerdasan buatan tersebut, dan tidak lagi percaya akan kemampuan pribadinya sendiri, Hal ini akan mengakibatkan kemampuan analisa dan berpikir kritis yang dimiliki oleh anak muda menjadi lemah.
Ketergantungan pada AI juga dapat menyebabkan kehilangan keterampilan esensial serta kemandirian dalam memecahkan masalah.
Untuk itu sangat diperlukan kemampuan untuk terus melatih critical thinking anda secara terus menerus.
2. Percaya pada kemampuan sendiri
Selaras juga dengan poin pertama di atas, seiring berjalannya waktu pengguna AI akan lebih bergantung pada AI dibandingkan dengan kemampuan dasar dari dirinya.
Percaya diri diperlukan dalam perkembangan teknologi yang pesat ini, dengan kepercayaan diri yang baik akan menjadi bekal anak muda dalam menyongsong masa depannya.
3. Asah soft skill & hard skill
Hadirnya AI merupakan ketakutan tersendiri bagi anak muda, yaitu hilangnya banyak lapangan pekerjaan.
Pentingnya mengasah secara terus menerus keterampilan diri mulai saat ini, perbanyak pengetahuan yang berkaitan dengan pengkembangan teknologi, bangun relasi, dan membangun kualitas diri yang baik.
Dengan mengikuti tips dan trik di atas, anak muda dapat lebih siap menghadapi dampak negative yang ditimbulkan AI dalam pendidikan dan juga membuka pandangan akan manfaat teknologi sekarang ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas diri anak muda yang hidup di zaman yang melek akan teknologi.
Penulis: Claudia Vinny Selan