MANADO (DUTA DAMAI SULUT) – Di era digital seperti sekarang, media sosial atau medsos merupakan ranah bagi semua orang di dunia untuk bisa dapat saling bekomunikasi dan terhubung.
Media sosial juga berfungsi sebagai sarana pemberi informasi dan hiburan yang membuat generasi muda menjadi sangat tergantung dan ketagihan dalam mengaksesnya.
Fakta ini diperkuat oleh banyak sekali anak muda terutama Generasi Z dalam kesehariannya selalu menghabiskan waktu mereka berselancar di media sosial.
“Generasi Z begitu dekat dengan medsos, bahkan anak yang baru lahir sekalipun sudah memiliki media sosial,” kata Pingkan Isabela Karamoy.
Noni Unima 2021 ini menjelaskan, medsos memiliki dampak sangat besar dilihat dari bagaimana Generasi Z saling berpacu untuk terlihat lebih sukses, lebih kaya, lebih bahagia dan masih banyak lagi.
“Tentu fakta ini mengubah cara berpikir dan hidup dari Generasi Z, sehingga muncul pemikiran bahwa hidup adalah perlombaan, bahkan sampai memaksakan diri agar bisa mengikuti trend,” ujar mahasiswi Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Unima ini.
“Termasuk memaksakan kemampuan untuk bisa terlihat lebih dari orang lain yang pada akhirnya menyebabkan tekanan pada diri sendiri ketika tak dapat menyesuaikan dengan hal-hal yang sedang hype di medsos,” sebutnya.
Meski begitu, perempuan asli Minahasa ini mengaku, media sosial punya peran penting dalam hal update isu dan permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat.
Pemilik akun Instagram @thisisabelaa ini menuturkan, dampak positif yang ia rasakan adalah bagaimana pengetahuan dan wawasannya dapat semakin bertambah dan luas.
Dalam hal perekonomian, menurutnya media sosial bisa dimanfaatkan untuk promosi UMKM dan pariwisata yang ada di Sulawesi Utara.
“Melalui platform medsos, para pelaku UMKM dan pengelola pariwisata bisa lebih memperkenalkan brand dan produk mereka,” ungkap perempuan kelahiran Ranomerut, 14 November 2002 ini.
“Saya menggunakan media sosial sebagai sarana membangun personal branding, dengan membagikan banyak aktivitas organisasi mahasiswa, kepanitiaan, dan sebagainya,” kata Pingkan.
Menurut dia, generasi muda perlu menanamkan disiplin dengan membatasi waktu berselancar di media sosial.
“Dalam menggunakan medsos kita harus bijak memilah dan memilih apa yang akan dibagikan, karena bakal menjadi konsumsi publik dan jejak digital,” jelasnya.
“Berhati-hati dan bijaklah menggunakan media sosial, bangunlah personal branding dengan tetap fokus terhadap kemampuan diri sendiri tanpa harus dibandingkan dengan kemampuan dan pencapaian orang lain,” kuncinya.
Penulis: Maher Kambey
Editor/Pewarta: Maher Kambey