Ian Langkai
Mantan Gubernur Sulawesi Utara Peiode 2005-2015 yang sedang menjabat sebagai Dubes RI untuk Filipina Dr. Drs. Sinyo Harry Sarundajang, tutup usia Sabtu (13/2/2021) dini hari di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta pada usia ke-76 tahun. Jenazah Almarhum rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Kawangkoan, Kabupaten Minahasa.
“Rencana dimakamkan di Kawangkoan Minahasa, di kampung halaman,” ujar putri Sinyo, Vanda Sarundajang, kepada wartawan, Sabtu (13/2/2021). Ia meninggal karena sakit.
“Iya, dia sakit sudah beberapa waktu belakang ini,” tambahnya.
Vanda belum memastikan waktu pemakaman Sinyo Harry Sarundajang di Kawangkoan. Rencananya, jenazah dimakamkan antara hari Selasa (16/2) atau Rabu (17/2).
Sinyo Harry Sarundajang lahir di Kawangkoan tanggal 16 Januari 1945. Dia bertugas dubes RI untuk Filipina merangkap Kepulauan Marshall dan Palau sejak 20 Februari 2018. Dilansir dari laman kompas. com berikut sekilas mengenai sosok Almarhum.
Pendidikan dan perjalanan karier
Dikutip situs Dewan Pers, Sinyo memiliki latar belakang pendidikan S2 Ahli Administrasi Teritorial pada Institute International Administration Publique Francis.
Selain itu, ia juga meraih gelar Doktor Ilmu Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Doktor HC Bidang Perdamaian dari UIN Malang.
Sinyo mengawali karier birokrasinya sebagai Kepala Biro Pemerintahan di Setda Provinsi Sulawesi Utara 1977.
Satu tahun kemudian, ia melanjutkan sebagai Penanggung Jawab Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Minahasa.
Kemudian, Sinyo menjabat sebagai Sekretaris Wilayah Daerah Tingkat II Minahasa untuk periode kedua pada 1983.
Tiga tahun kemudian, ia menjadi Wali Kota Administratif Bitung.
Selanjutnya, ia menjadi Wali Kota Daerah Tingkat II Bitung dua periode, yaitu pada 1990-2000.
Pada 1999, Sinyo menjadi Ketua Harian Badan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Manado Bitung sampai tahun 2000.
Sinyo juga pernah menjadi Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri pada 2001-2015. Ia juga merangkap sebagai Penanggung Jawab Gubernur Maluku Utara pada 2002 dan Penanggung Jawab Gubernur Maluku pada 2003.
Gubernur pertama pilihan rakyat
Sinyo Harry Sarundajang diketahui merupakan sosok Gubernur Sulawesi Utara pertama pilihan rakyat. Dikutip Tribunnews.com, ia menjadi Gubernur Sulut selama dua periode, yaitu 2005-2010 dan 2010-2015. Sinyo dipilih sebagai gubernur oleh rakyat Sulut kali pertama pada 21 Juli 2005.
Kala itu, berhasil terpilih pasangan Sinyo Harry Sarundajang sebagai Gubernur Sulut dan FH Sualang sebagai Wakil Gubernur Sulut untuk masa bakti 2005-2010.
Pada masa kepemimpinan itu, Sulut ketambahan empat kota dan kabupaten baru pada tahun 2007.
Daerah yang dimaksud yaitu Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolmong Utar, dan Kabupaten Siau Tagulandang Biaro. Satu tahun kemudian, masih di masa kepemimpinan Sinyo, Sulawesi Utara kembali ketambahan dua kabupaten baru, yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Prestasi untuk Sulut
Selama 10 tahun memimpin Sulawesi Utara, Sinyo Sarundajang terkenal dengan segudang prestasi.
Prestasi yang paling dikenal yaitu menggelar beberapa event internasional, di antaranya World Ocean Conference (WOC) yang mana dirinya menjadi Ketua Umum Panitia Daerah, Sail Bunaken, dan Coral Triangle Initiative (CTI) Summit.
Selain itu, ia juga berhasil membawa Sulut meraih beberapa prestasi, salah satunya penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Berpulangnya beliau ke sisi yang maha kuasa tentu menimbulkan duka yang amat mendalam bagi warga Sulut, meningat sosoknya yang penuh dedikasi saat memimpin sulut, karenanya untuk menghormati dan sebagai tanda berkabung, Plh.Gubernur Sulut Edwin Silangen mengeluarkan Surat Edaran tentang “Pengibaran Bendera Setengah Tiang Sebagai Tanda Berkabung” pada Sabtu (13/2/21). Pengibaran bendera setengah tiang akan berlangsung sejak (13/2) sampai dengan (19/2).